Mungkin para netizen kerap mendengar istilah PPN dan PPh, di artikel ini kita bakal ngebahas soal “Perbedaan PPN dan PPh” biar kamu makin paham.
“Perbedaan PPN dan PPh” merupakan topik yang sering bikin orang penasaran. Keduanya adalah pajak yang sering kita temui di kehidupan keseharian, tapi sebenarnya mereka punya peran dan cara kerja yang berbeda banget. Nah, sebelum bahas bedanya, kita kupas dulu satu-satu soal PPN juga PPh, ya!
Apa Itu PPN?
Menurut ahli ekonomi dunia seperti Joseph Stiglitz, PPN alias Pajak Pertambahan Nilai merupakan pajak yang dibebankan kepada setiap tahap produksi barang maupun jasa.
Jadi, intinya setiap kali ada nilai tambah dalam proses produksi, PPN ikut muncul. Contohnya nih, pas kamu beli barang di supermarket, harga yang kamu bayar udah termasuk PPN. Simpelnya, pajak ini kemudian dibebankan ke konsumen paling akhir.
PPN sering disebut pajak tidak langsung karena yang bayar langsung ke negara bukan konsumen, melainkan perusahaan atau toko yang jual barang maupun jasa tersebut. Jadinya, nggak heran kalau pajak jenis tersebut jadi sumber pendapatan negara terbesar.
Apa Itu PPh?
Di sisi lain, PPh alias Pajak Penghasilan menurut tokoh ekonomi ternama Adam Smith merupakan pajak yang dikenakan berdasarkan penghasilan seseorang maupun perusahaan.
Jadi, semakin besar penghasilanmu, semakin besar juga PPh yang wajib untuk dibayar. Pajak tersebut dianggap lebih “pribadi” karena langsung dikenakan ke individu maupun badan usaha.
PPh ini dapat muncul dari aneka sumber penghasilan, mulai dari gaji, hasil usaha, sampai bunga bank. Jadi kalau netizen sering mendengar istilah “potong pajak dari gaji”, itu salah satu bentuk PPh.
Ragam Perbedaan PPN dan PPh
Nah, biar makin paham soal perbedaan PPN dan PPh, selanjutnya mari mengulas poin-poin penting ini:
1. Dasar Pengenaan
- PPN: Berdasarkan transaksi barang maupun jasa. Jadi, setiap kali kamu belanja barang ataupun jasa tertentu, PPN langsung dikenakan.
- PPh: Berdasarkan penghasilan individu ataupun badan usaha. Kalau kamu punya penghasilan, baru deh dikenakan PPh.
2. Subjek Pajak
- PPN: Subjek pajaknya yaitu konsumen akhir, meskipun yang setor pajaknya merupakan pelaku usaha.
- PPh: Subjek pajaknya yaitu individu maupun badan usaha yang memperoleh penghasilan.
3. Sifat Pajak
- PPN: Pajak tidak langsung, karena konsumen bayar ke pelaku usaha, lalu pelaku usaha yang menyetor ke negara.
- PPh: Pajak langsung, karena wajib pajak (individu/badan usaha) yang langsung bayar ke negara.
4. Waktu Pengenaan
- PPN: Dikenakan setiap kali terjadi transaksi.
- PPh: Dikenakan secara berkala, misalnya setiap bulan atau tahun berdasarkan laporan penghasilan.
5. Contoh Kasus
- PPN: Kamu beli baju di toko, harga Rp100.000 sudah termasuk PPN 11%.
- PPh: Kamu dapat gaji Rp10 juta, dipotong PPh 21 berdasarkan penghasilanmu.
Efeknya ke Kita
Kenapa penting tahu “Perbedaan PPN dan PPh”? Karena hal tersebut memengaruhi cara kita mengelola keuangan. Kalau tahu apa itu PPN, kamu jadi sadar bahwa setiap belanja ada pajak tambahan. Sementara dengan PPh, kamu bisa rencanakan penghasilanmu supaya nggak kaget pas lihat gaji dipotong pajak.
Kesimpulan
Dengan demikian, “Perbedaan PPN dan PPh” sebetulnya cukup jelas. PPN merupakan pajak atas barang juga jasa yang kita konsumsi, sementara PPh merupakan pajak dari penghasilan yang seseorang dapatkan.
Dengan memahami keduanya, netizen dapat lebih cerdas dalam mengatur keuangan dan nggak lagi bingung soal pajak. Semoga artikel ini membantu, ya!
Baca juga : Kenaikan PPN 12 Persen: Apa Dampaknya untuk Kita?