Rekomendasi Obat Hepatitis B secara Lengkap

Obat Hepatitis B

Obat hepatitis B merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi virus hepatitis B, simak informasinya!

Obat hepatitis B merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi virus hepatitis B (HBV). Hal ini bisa menyerang hati serta menyebabkan peradangan. Apabila tidak ditangani dengan baik, tentu hepatitis B dapat langsung berkembang menjadi penyakit hati kronis. Misalnya saja seperti sirosis atau bahkan kanker hati. 

Rekomendasi Obat Hepatitis B

Untung saja, saat ini ada berbagai macam pengobatan yang nantinya dapat membantu mengelola penyakit tersebut. Berikut ini penjelasan obat untuk Hepatitis B, antara lain:

1. Antiviral Oral

Obat antivirus yang saat ini sering digunakan untuk hepatitis B yaitu obat oral. Obat hepatitis B ini nantinya akan menghambat replikasi virus. Sebagian besar obat antiviral yang digunakan dalam pengobatan hepatitis B, yaitu:

  • Tenofovir termasuk obat yang paling sering digunakan untuk bisa mengobati hepatitis B. Hal ini karena kemampuannya yang lebih efektif dalam menekan replikasi virus. TAF ini termasuk bentuk yang baru dengan efek samping jauh lebih rendah terhadap ginjal serta tulang daripada TDF.
  • Entecavir tergolong sebagai obat antiviral lain yang telah bekerja dengan cara menghambat enzim. Di mana enzim ini dibutuhkan virus untuk berkembang biak. Obat tersebut juga lebih efektif dan biasanya digunakan apabila pasien tidak menggunakan tenofovir.
  • Lamivudine termasuk obat antivirus yang lebih lama digunakan dalam sakit hepatitis B. Namun, pemakaiannya jauh lebih terbatas. Hal ini karena bisa menyebabkan resistensi virus pasca pemakaian dalam jangka panjang.
  • Adefovir Dipivoxil termasuk obat antiviral yang telah digunakan terhadap pasien dengan hepatitis B kronis. Meski efektif, namun obat tersebut jarang digunakan. Hal ini karena bisa menyebabkan masalah terhadap ginjal apabila digunakan dalam waktu yang lama.

2. Interferon Alfa

Selain obat oral, tentu obat hepatitis B ini juga telah dimanfaatkan untuk pengobatan hepatitis B. Hal ini terutama pada pasien yang jauh lebih muda. Bahkan, mempunyai hepatitis B yang jauh lebih aktif. Interferon alfa satu ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh.

Tujuannya tentu untuk bisa menyerang serta menghancurkan sel yang telah terinfeksi virus. Biasanya, obat ini akan diberikan melalui suntikan. Lalu, dapat digunakan dalam pengobatan jangka waktu pendek. Namun, efek sampingnya cukup berat. Misalnya saja seperti gejala mirip flu, kelelahan, serta penurunan jumlah sel dalam darah putih.

3. Pengobatan Kombinasi

Terkadang, pengobatan hepatitis B ini nantinya akan melibatkan kombinasi beberapa obat antivirus. Tujuannya tentu untuk bisa meningkatkan efektivitas terapi. Selain itu, mampu mengurangi kemungkinan terjadinya resistensi pada virus.

Contohnya saja, kombinasi tenofovir dengan adanya lamivudine atau entecavir. Hal ini dapat digunakan pada sebagian besar kasus. Tujuannya untuk bisa memberikan perlindungan lebih.

4. Vaksinasi Hepatitis B

Meski vaksinasi bukanlah pengobatan untuk hepatitis B yang telah ada, namun vaksin hepatitis B ini sangat efektif. Terutama, dalam mencegah adanya infeksi HBV. Vaksin tersebut juga dapat diberikan dalam beberapa dosis.

Hal tersebut sangat dianjurkan bagi individu yang berisiko tinggi. Misalnya saja seperti tenaga medis, orang yang mempunyai pasangan terinfeksi. Bahkan, mereka yang seringkali berkaitan dengan darah maupun cairan tubuh orang lain.

Kesimpulan

Penting sekali bagi pasien hepatitis B untuk bisa langsung berkonsultasi secara rutin dengan dokter. Tujuannya agar dokter bisa menentukan obat yang paling tepat bagi kondisi mereka.

Selain itu, juga menjalani gaya hidup yang sehat. Hal ini untuk mendukung proses pengobatan. Melalui obat hepatitis B yang tepat, tentu banyak pasien bisa hidup normal. Selain itu, juga dapat mengurangi risiko kerusakan hati jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *